Mari jujur sebentar.
Berapa banyak dari kamu yang kerja 8 jam sehari, tapi gajinya tetap UMR, progress report selalu "diperbaiki dulu", dan nasib promosi bergantung pada mood atasan yang suka quote motivasi tiap Senin?
Bandingkan dengan situs Fomototo.
Masuk, login, main, kalah menang jelas.
Tidak ada rapat. Tidak ada revisi. Tidak ada feedback ambigu seperti:
“Kurang impact secara holistic meskipun effort-mu udah bagus.”
Data: Produktivitas Kerja vs Produktivitas Klik
Menurut laporan OECD 2023, produktivitas pekerja Indonesia masih berada di bawah rata-rata negara tetangga.
Tapi menurut Data.ai, pengguna Indonesia adalah salah satu yang paling aktif dalam aplikasi mobile game dan hiburan daring di Asia Tenggara.
Artinya:
???? Di kantor: nunggu approval
???? Di Fomototo: langsung tahu hasilnya
Mana yang lebih cepat membentuk karakter?
Situs Fomototo: Tempat di Mana “Usaha Tidak Mengkhianati Hasil” Bisa Diuji
Kamu kerja lembur bikin pitch deck 40 slide, hasilnya:
“Masih kurang insight dari user behavior Gen Z ya…”
Tapi di situs Fomototo:
-
Kamu login → klik → dapet atau nggak
-
Gagal? Bisa coba lagi
-
Berhasil? Langsung WD
-
Tidak ada atasan bilang: “nanti dulu, kita bahas lagi di Q4”
Ini kapitalisme jujur. Tidak ada meritokrasi palsu.
Kultur Kantor VS Kultur Slot
Kantor Modern | Situs Fomototo |
---|---|
“Kita agile tapi masih mikir revisi v2.” | “Langsung jalan, gaskeun!” |
“Ada evaluasi mingguan.” | “Ada putaran tiap detik.” |
“Bonus tergantung performa.” | “Bonus tergantung keberanian klik.” |
“Kita kolaboratif.” | “Sendiri pun bisa survive.” |
Situs Fomototo tidak pernah janji "family culture". Tapi justru karena itu, ia lebih tulus.
Kesimpulan: Mungkin Kita Semua Butuh HRD seperti Fomototo
Dalam dunia kerja penuh basa-basi, situs Fomototo tampil sebagai oase kejujuran digital.
Ia tidak peduli gelar, relasi, atau skill. Yang dia nilai hanya:
“Kamu berani coba atau tidak?”
Dan kadang, itu lebih adil daripada sistem promosi kantor—yang berdasarkan siapa paling sering manggut-manggut saat meeting.